Sejarah

SMKS BARANANGSIANG

Merupakan sekolah Katolik yang dikelola oleh Kongregasi Suster-Suster Gembala Baik yang berorientasi pada pengembangan pribadi yang Unggul, Kasih dan Belaskasih.

SMK BARANANGSIANG Awalnya merupakan Rumah Gembala Baik di Bogor, Jawa Barat, tepatnya berada di Jl. Raya Pajajaran 6. Rumah ini dikenal dengan sekolahnya, SMKK Baranangsiang. Masyarakat di sekitarnya sering menyebutnya Susteran Gembala Baik Baranangsiang. Karya kerasulan yang mencolok adalah mengelola SMKK dan asrama bagi siswi-siswi yang rumahnya di luar Kota Bogor bahkan di luar Pulau Jawa  “Setiap pribadi jauh lebih berharga daripada seluruh dunia  ” (St. M. Euphrasia).

Berkat penyelenggaraan ilahi, Sang Gembala Baik mengutus putri-putriNya untuk membuka padang rumput yang baru di tanah Pasundan. Pada tanggal 7 Juli 1956, Rumah Gembala Baik di Jl. Bondongan dibuka. Rumah baru yang diberi nama Biara Bunda Maria Fatima ini, dirintis oleh Sr M Sylvera Wallerang, Sr M Rosary, Sr M Chrysostoma Zoetmulder dan Sr M Luperta Van Woerkem. Suster Gembala Baik mulai berkarya di Bogor dengan mengelola TK, SD, SMP di Bondongan (Jl. Pahlawan) Bogor.

Terdorong oleh kerinduan untuk membantu para pemudi yang membutuhkan pendidikan keterampilan, maka para Suster Gembala Baik memulai karya pendidikan kejuruan, SKKA (Sekolah Kesejahteraan Keluarga Atas) di daerah Baranangsiang, (Pengelolaan sekolah di Jl. Bondongan diserahkan  kepada Suster Fransiskus-Sukabumi). Nama sekolah “Baranangsiang” diambil dari nama bunga yang tumbuh ditempat ini.

Bunga Baranangsiang  mempunyai arti : “Mekar di siang hari” (Brai = mekar, Siang = siang) yang menghadap timur, menyongsong matahari, berwarna putih kekuning-kuningan di sela-sela rumput yang sangat menonjol. Lambang sekolah ini adalah seorang gadis dengan warna dasar biru, warna lambang Santa Maria sebagai pelindung sekolah (Maria dari Fatima)

SKKA Baranangsiang memulai kegiatan belajar pada tanggal 11 Januari 1971 dengan jurusan sekretaris, memasak dan menjahit. Jurusan sekretaris kemudian tidak dilanjutkan karena hanya untuk SMEA, sedangkan jurusan di SKKA adalah jurusan memasak dan menjahit.11 Januari 1997
Tahun 1977 seluruh SKKA (Sekolah Kesejahteraan Keluarga Atas) di Indonesia diganti menjadi SMKK (Sekolah Menengah Kesejahteraan Keluarga)
Dengan demikian sekolah ini menjadi SMKK Baranangsiang. Jurusan yang ada saat itu adalah Jurusan Tata Boga dan Jurusan Tata Busana.1977
Selanjutnya melalui kurikulum SMKTA tahun 1984, yang memberikan kesempatan bagi lulusan sekolah SMKK dapat menjadi tenaga yang siap pakai dan dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi1984
Pada tahun 1996/1997, semua sekolah kejuruan disatukan dengan nama SMK (Sekolah Menengah Kejuruan). SMKK Baranangsiang berubah menjadi SMK Baranangsiang Seni Kerajinan dan Pariwisata.1996/1997
Padatahun 2007, SMK Baranangsiang menambah program studi yaitu Pariwisata.2007
Di  tahun 2012 menambah program studi baru Usaha Perjalanan Wisata.2012